Senin, 21 Februari 2011

Tanpa Kekasihku

Langit begitu gelap, hujan juga tak juga reda
Ku harus menyaksikan cintaku terenggut tak terselamatkan

   Hujan yang tak kunjung reda ini menemaniku menyaksikan kekasihku direnggut maut.Mereka semua tak bisa menyelamatkan kekasihku,aku hanya bisa menyaksikan dia meregang nyawa disini.Didepan ambulance yang akan membawanya kerumah sakit.Mereka semua hanya melihat adegan perpisahan kami yang terakhir kalinya.Mereka semua tak bisa mengembalikan keadaan ini termasuk aku.
   Semua ini salahku,kalau saja aku tak memaksa untuk mengambil jalan pulang yang memotong,pasti dia tak akan kehilangan nyawanya.
   Preman bajingan itu telah merenggut nyawa Cakka,kekasih yang sangat aku cintai.Dia menodong kami ditengah perjalanan pulang dan karena aku tak mau Cakka menyerahkan dompetnya,preman itu menusukan pisaunya tepat ke perut Cakka.
   Cakka ambruk dan aku panik.Wajahnya pucat karena menahan rasa sakit itu.Segera ku minta pertolongan dan hingga akhirnya ambulance ini datang.
   Tapi,tuhan berkehendak lain.Tuhan mengambil Cakka dari aku.Mengambil satu-satunya yang berharga dihidupku.

“Cakka..banguuuun.kamu gak boleh mati.pleasee..Buat aku”aku menggenggam tangan Cakka dan memohon padanya untuk bertahan.
Cakka tersenyum padaku,senyum yang sangat ingin aku miliki ‘selamanya’.
“Jangan tinggalin aku ” .aku memohon dan terus memohon sampai dia menyanggupi untuk bertahan.
Tapi,Cakka memberikan jawaban yang sangat membuatku sakit.
“‘tapi kamu harus tetap hidup,buat aku”Cakka menjawabnya dengan suara parau.
Dan itulah kata-kata terakhir yang terucap dari Cakka.Dia meninggalkanku untuk selamanya.
Dan aku menangis sejadi-jadinya,mengalahkan suara hujan malam itu.

Ingin ku ulang hari, ingin ku perbaiki
  
Tuhan,bisakah aku memutar waktu agar semua ini tak terjadi.Aku tak rela kau mengambil dia dari sisiku Tuhan.Aku belum siap untuk kehilangan dia.
Aku ingin kembali pada saat-saat itu.Saat-saat dimana dia dan aku menghabiskan waktu berdua.

--flashback—
“Cakka..ish jangan tinggalin aku” aku berlari mengejar Cakka yang lebih dulu berjalan dengan setengah berlari didepanku.
“haha,,abisan kamu jalannya lelet.kaya siput”Cakka merangkulku dan mencubit hidungku

Kami sekarang berada dihamparan pasir putih dengan deburan ombak menghiasinya.Kami pergi kepantai untuk melihat sunset.Sebelum sunset muncul,aku dan Cakka melakukan sesuatu yang sangat aku ingat sampai sekarang.Kami menusuk jari kami dengan duri,hingga mengeluarkan darah.setelah itu Kami menyatukan darah kami,dengan cara menempelkan telunjuk cakka dan telunjukku.
   Walaupun ide Cakka sedikit ‘gila’ tapi itu sangat berkesan.Dan kami mengikat janji setia.

“Cakka dan Oik,akan selalu bersama dan akan selalu bahagia” Cakka mengucapkan itu sambil terus menatapku hangat lalu tersenyum
“Cakka dan Oik,tak akan terpisahkan kecuali maut yang memisahkan”aku melanjutkan kata-kata Cakka dan kami tertawa bersama.

Cakka merangkulku dan begitupun aku.aku menyenderkan kepalaku didada Cakka sambil melihat sunset yang sudah muncul.
“aku mau terus disamping kamu kka,jangan pernah tinggalin aku,karena aku..”aku menggantungkan kalimatku dan sesaat menatap Cakka
“gak bisa hidup tanpa kamu”aku menyelesaikan kalimatku yang sempat membuat Cakka penasaran.
“aku janji Ik,aku..”Cakka menjawan dengan menggantungkan kalimatnya
“gak akan pernah tinggalin kamu,selamanya”aku tersenyum dan Cakka mengecup keningku hangat.

Aku sangat mengingat itu.Dan ingin rasanya menghentikan waktu saat itu juga.Cuma agar Aku dan Cakka selalu bersama.

--flashback of--

Kau salah,kau kubutuhkan
Beraninya kau pergi dan tak kembali

Kamu salah kka,aku gak bisa hidup tanpa kamu.Aku butuh kamu.Kamu adalah nafas dan kehidupan untukku cakka.Kenapa kamu gak bertahan buat aku.Kenapa kamu menyerah begitu saja dengan rasa sakit itu kka.Semudah itukah kamu dikalahkan oleh rasa sakit itu ? hingga kamu tak mampu bertahan buat aku ? buat cinta kita ?
Kamu jahat ! kamu ninggalin aku sendiri kka.mana janji kamu yang selalu ada disisi aku ?
Semudah itu kamu bilang aku harus tetap hidup buat kamu ? aku gak bisa kka.kamu salah !

Aku terus menyesali dan terus memaki Cakka didalam fikiranku sendiri.


Dimana letak surga itu
Biar kugantikan tempatmu denganku

Tuhan.jika aku tak bisa memutar waktu ataupun kau tak bisa mengembalikan Cakka kesisiku,beritahu aku dimana surga berada.Ijinkan aku menggantikan Cakka disana,biarkan dia hidup didunia ini Tuhan.
Apakah tuhan mendengarku ? kenapa dia tak menjawab ?

Aku terus bergelut dengan fikiranku sampai saat ini.Saat aku berdiri didepan batu nisan Cakka.Aku terus memandang nisannya yang takbergerak.Aku melihat langit yang masih gelap,menerawang mencari letak surga.

Adakah tangga surga itu
Biar kutemukan untuk bersamamu

Aku terus menerawang mencari celah surga itu.Tapi yang aku lihat hanyalah langit yang hitam.Cakka seolah sedang bersedih disana.mungkin juga Cakka tak ingin dipisahkan denganku.Dia merasakan apa yang aku rasakan.
Aku berlari sekuat mungkin,semampu yang aku bisa.masih terus mencari tangga surga.
Tapi tenagaku sudah terkuras hanya untuk menangisi kepergian Cakka.
Aku menyerah Tuhan.Aku relakan Cakka pergi kesisimu.Dan aku berharap dia tenang disana.

Kubiarkan senyumku menari di udara
Biar semua tahu kematian tak mengakhiri
cinta..

Kini aku berjalan menyusuri jalan yang biasa aku lewati bersama Cakka dulu.Tapi kini aku menyusuri jalan ini sendiri.Menuju sekolahku,menuju tempat dimana semua kenanganku bersama Cakka terlukis disini.Semua teman dan sahabatku mengucapkan turut berduka cita,tapi aku menanggapinya dengan sebuah senyum pahit.
Aku membohongi semua orang,pura-pura tegar didepan semuanya.Termasuk didepan sahabat-sahabtaku.Aku ingin membuktikan bahwa kematian tak mengakhiri cinta.Kematian hanya membatasi kami.Aku akan terus menjaga hatiku untuk Cakka.Tak akan membiarkan orang lain mengisinya.Meskipun ini menyiksaku,tapi aku rela demi Cinta.

Apalah artinya hidup tanpa kekasihku
Percuma bila aku disini sendiri

Cukup ! gue udah muak dengan semua ini.Gue muak pura-pura tegar didepan semuanya.yang gue mau Cuma Cakka,gak ada yang lain.

Gue inget,tempat favorite gue sama Cakka dulu.Gedung tua dibelakang sekolah.Gue melangkah dengan tatapan kosong menuju gedung tua itu.Gue mau temuin Cakka disana.Gue mau nyusul Cakka ke surga.
Gue terus jalan sampe lantai gedung paling atas,gue berdiri merasakan hembusan angin pembawa hujan.sepertinya langit kembali menangis.Siap untuk terjun menuju surga.

Sebentar,kenapa gue harus lakuin hal bodoh kaya gini ? bukannya Cakka nyuruh gue supaya tetep hidup buat dia ? tapi gue gak sanggup.
Tapi ? gue terlalu sayang sama Cakka.mana mungkin gue langgar permintaan terakhirnya?

Makasih Tuhan,kau begitu baik padaku,masih memberikan aku kesempatan untuk hidup.untuk memenuhi permintaan terakhir Cakka.

Kekasihku, bersamamu
Kekasihku, bersamamu
Kekasihku, bersamamu
Kekasihku, bersamamu
Kekasihku, bersamamu


 Tuhan,aku merelakan Cakka sepenuhnya disisimu.Berikan dia tempat terbaik.

Dan,gue.Oik cahya Ramadlani,mencoba hidup tanpa orang yang paling gue sayang.Mencoba membuka mata bahwa dunia masih ada untuk gue.
Dan gue yakin,Cakka disana tersenyum melihat semangat hidup gue yang baru.Cakka ikut tersenyum ketika gue senyum,dan Cakka ikut nangis ketika gue lagi nangis.

Semoga kamu gak lupa sama aku ya sayang,tunggu aku disurga.


READ MORE - Tanpa Kekasihku