Dua setengah tahun bukan waktu yang sebentar untuk sebuah
hubungan hasil perjodohan orangtua yang awalnya sama-sama ditentang oleh
anak-anaknya . Tapi setelah dipertemukan dan saling mengenal satu sama lain ,
akhirnya mereka tak keberatan untuk mencoba saran dari orangtua mereka untuk
bertunangan terlebih dahulu . Tiga bulan yang lalu tepatnya acara pertunangan
itu telah berlangsung .
Seperti biasa dan sudah menjadi rutinitas , Cakka selalu
menjemput Oik ketika jam mata kuliahnya sudah selesai . Oik adalah mahasiswi
akuntansi semester 4 disalah satu Universitas swasta di Depok , dan Cakka
mahasiswa arsitek semester 6 Universitas Indonesia .
“ Kka , aku laper nih . makan dulu
yuk ? “
Cakka menggenggam tangan Oik yang
sedang menggelayuti tangan kirinya manja dan sekilas tersenyum geli .
“Ck , kasian istri aku kelaperan “
“eh ? ralat ! masih calon ya “ seru
Oik
“haha yaudah , kamu mau makan apa ?”
“mmm batagor ikhsan aja yuk ?”
ajaknya antusia
“yaah udah kelewat tadi “
“Yaah mayeeer , kan bisa puter balik
didepan “
“hehe ngerayu nih , pake manggil
mayer segala “ jawab Cakka mencubit pipi Oik
“ya mayer ya ?” rayu Oik manja
“gampang , tapiiii.... “ Cakka
menunjuk pipi sebelahkirinya dan tersenyum nakal
“ish ! pamrih nih “ Jawab Oik malah
mencubit pundak Cakka
“Do
it or no ? “ ancam Cakka
“iya..iya” Oik sedikit bergeser
kekanan dan ‘cup’ ! bibirnya mendarat dipipi Cakka singkat
“yaah bentar banget ? “
“please
ya Mr.Nuraga , kamu ini lagi
nyetir nanti kalau kita kenapa-kenapa gimana ? “
“hehe , selama kamu sama aku ... “
Cakka memandang Oik lembut namun sekilas
“Aku bakal pastiin kalau kamu pasti
baik-baik aja”
Oik tersipu , dan gelegar tawa Cakka
memenuhi ruang didalam mobil
“yaah pipinya merah tuh “ goda Cakka
“yee ini blush on tauk ! “
“sejak kapan kamu suka pake gituan ?
haha “
“ish , cakkaaa aku malu ! udah doong
“
“ih gemes deh sama kamu ! “ aku
Cakka mencubit pipi Oik dan langsung memerah
“aduuuh , sakit !”
“eh ? kekencengan ya sayang ? duh
maaf maaf aku gak sengaja “ sesal Cakka dan mengusap-ngusap pipi Oik yang
memerah
Oik hanya memanyunkan bibirnya kesal
.
“abis kamu ngegemesin sih , sini aku
cium biar sembuh “ goda Cakka
“No
! kamu nyetir aja yang bener ih “
“iyaa tuan putri , hamba laksanakan
“
Setelah memarkirkan Grand
Livina nya , Cakka dan Oik menaiki tangga menuju lantai 2 diresto ‘Batagor Ikhsan’ . Setelah mendapatkan
meja dan sudah memesan menu , mereka membahas perihal kegiatan dalam kelasnya
masing-masing .
“Jadi ? kamu mau pergi berapa lama ?
“ Tanya Oik sedih
“mmm sekitar satu minggu an . jangan
sedih dong . “ Hibur Cakka menggenggam tangan Oik yang duduk didepannya
“hmm kamu pergi nya sama siapa ? “
“sama kelompok aku , 5 orang . “
Obrolan mereka terputus , karena
seorang perempuan mengantarkan makanan mereka .
“kenapa harus Yogyakarta ? itu kan
jauh banget “ Tanya Oik masih dengan nada sedih
“kesepakatan anak-anak yaang . kita
lebih tertarik sama arsitektur Candi-candi kerajaan hindu kaya candi borobudur
gitu . “
“hmm yaudah deh , kapan kamu
berangkat ?”
“besok sore . “ jawab Cakka sambil
menyantap Siomay dihadapannya
“yaaah besok sore aku ada praktikum
“ Jawab Oik lesu
“udah , gak apa-apa kok . jangan
sedih dong , tadi katanya laper kok gak dimakan siomay nya ? “
“hmmm “ Oik hanya menghembuskan
napasnya lalu mengambil garpu dan sendok disebelah piringnya dan melahap
siomaynya tanpa semangat .
Setelah Cakka selesai dengan siomaynya , dia berpamitan
untuk ke toilet dan meninggalkan Blackberry nya disebelah piring yang
sudah bersih dari siomay . Tak berapa lama , Blackberrynya bergetar pertanda PING! Dari sebuah contac .Kkarena takut pesan urgent , Oik memutuskan untuk mengambil Blackberry Cakka dan membuka BBM nya ,
dan isi dari BBM nya membuat Oik mengangkat alisnya .
- BBM aku dianggurin ! kamu lagi ngapain sih ?
- PING!
- PING!
“KAY ? “ gumam Oik bertanya-tanya
Belum sempat melihat Profil nya , Cakka keburu merebut BB nya
dari tangan Oik yang sedang lengah . Kaget , Oik hanya mengerenyit dan
memperhatikan tindak-tanduk Cakka yang sedikit gugup . Setelah membalas BBM nya
itu , seolah sudah menebak-nebak apa yang akan ditanyakan Oik , Cakka
menjawabnya .
“ Teman satu kelompok aku , tadi
kita lagi ngebahas proposal yang . “
Tak ada jawaban , Oik hanya
memandang Cakka dengan wajah datar dan membuat Cakka semakin gugup .
“eh ? yaudah , pulang yuk . “
Cakka bangkit dan menuju kasir yang
ada disebelah kanan meja mereka . Oik memutuskan untuk tidak membahas ini ,
karena mungkin memang mereka sedang
membahas proposal . Meskipun firasatnya mengatakan lain .
Lima hari sudah Cakka berada di Yogyakarta , selama itu juga
Oik mencoba untuk selalu berpositive thinking terhadap kelakuan Cakka selama
lima hari ini . Mulai dari jarang mengangkat telepon-teleponnya , Personal Message nya yang selalu terupdate tapi BBM oik yang hanya di Read
dan selalu membalasnya di pagi buta atau malam sebelum tidur saja . Sangat aneh
untuk menarik kesimpulan kalau Cakka sedang sibuk dengan tugasnya menganalisis
asitektur candi Borobudur , bukannya mereka berkelompok ?
Oik terus memikirkan ‘Yogyakarta ,
Yogyakarta , Yogya ....’ kemudian dia teringat tentang teman sekelasnya dan
dekat dengan Oik yang sedang mudik ke Yogyakarta karena kakak perempuannya
menikah . Kemudian dia mencari nama ‘ChaCha’ di contact BBM nya .
ΓΌ
- PING!
- Yo ?
- Gue galau cha L
- Galau kenapa kau ?
- Cakkaaa
- Kenapa tu anak ?
- Udah lima hari di Yogya , dan kelakuannya aneh !
- Hah ? jadi Cakka di Yogja ?
- Iya . kok kaget kaya denger berita kecelakaan aja sih ?
- Nggak . gue kira salah orang
- Maksudnya ?
- Panjang ceritanya , telp gue
- Gak ada pulsa
- Yee yaudah
- Eh iyaiya bentar , gue ambil hape nyokp dulu
- Lah ?
- Biar pulsa gue gak kepake
- X_x
“Hallo cha ? ada berita penting apa
? soal Cakka ya ?“
“santai mbak ! “
“maaf , gue lagi galau juga
dimarahin “
“ah bodo , mau denger ceritanya gak
? “
“Iya , kenapa ? “
“Kemarin pas gue sama
sepupu,keponakan,tetangga,emk,bapak,...”
“iyaiya se RT pokonya , terus ? “
“Nah kita kan ke Candi borobudur tuh
, pas gue baru mau masuk candi otomatis gue tengadah dong buat ngeliat anak
tangga . Nah ! pas itu gue ngeliat kaya sosok tunangan lo sama cewek gitu di
undakan candi yang pertama . Ceweknya itu kalo gak salah rambutnya panjang agak
ikal gitu , tingginya hampir sama lah sama cowok yang mirip Cakka itu . Nah
mereka lagi foto-foto gitu , pose nya juga kaya orang lagi pacaran , makanya
gue pikir gak mungkin lah itu Cakka , ditambah gue kan ngeliatnya dari samping .
“
“......................”
“Ik ? ik ? Oik ! “
“eh iya iya , sorry “
“Lo gak apa-apa ? “
“Gak , gak apa-apa . Kalau boleh tau
cowoknya pake baju apa ya cha ? “
“hmmm gak inget gue . Gue Cuma liat
dia pake topi warna hitam plat emas gitu terus disisi yang gue liat ada
bordilan balok nada warna emas juga “
“Topinya Cakka .... “ Jawab Oik
lirih
“Eh ? kenapa Ik ? “
“nggak , makasih ya Cha informasinya
. bye “
Ternyata firasat Oik ada benarnya , pikirannya langsung
melayang kemana-mana . BBM yang Oik baca , Cakka merebut BB nya seperti orang
panik , dan lima hari ini dia bertingkah sangat tidak wajar . Lumayan banyak
bukti , tapi tidak cukup untuk mengambil keputusan kalau Cakka .... selingkuh .
Berkali-kali Oik membantah pendapatnya sendiri kalau Cakka ada main
dibelakangnya hingga ia kelelahan dan tertidur .
Dua hari setelahnya , Oik menelpon Bunda Ida menanyakan
kepulangan Cakka . Oik melarang beliau untuk mengatakan pada Cakka kalau dia
menanyakan dan akan menjemput kepulangan Cakka dari Yogyakarta itu . Dengan
alasan ingin memberi Cakka kejutan tentunya . Setelah informasi didapat , Oik meminta Dayat untuk menemaninya ke Bandara Internasional , Soekarno-hatta . Dayat adalah teman baiknya
ketika ospek , atau lebih tepatnya mereka saling kenal ketika Ospek yang
diadakan jurusannya dan sampai sekarang menjadi teman baik Oik .
Setelah memarkirkan Rush
nya , Dayat dan Oik menuju terminal kedatangan dalam negeri . Menurut bunda ,
Cakka Take Off dari Yogya pukul 15.00 dan sekarang sudah menunjukan pukul
16.50 , seharusnya mereka sudah terlihat . Oik berkali-kali melihat jam
dipergelangan tangannya , ketika itu Dayat memberi tahu kalau dia melihat Cakka
. Kemudin Oik mengikuti arah padang Dayat dan menemukan Cakka dengan empat
orang lainnya menuju pintu keluar . 3 orang laki-laki dan 2 orang perempuan ,
yang satu berambut sebahu , dan satunya lagi rambut panjang agak ikal . ‘mungkin dia yang dimaksud Acha’ pikir
Oik .
Karena sebelumnya Dayat sudah diberitahu semua kekhawatiran
Oik dan untuk apa tujuanya kesini , mereka bersembunyi dibalik pilar didekatnya
dan tetap mengawasi gerak-gerik Cakka . Tanpa disangka , Si perempuan berambut
panjang itu berjalan kesebelah Cakka dan menggandeng lengan sebelah kanan Cakka
. Mereka berdua berhenti , saling berhadapan dan terjadi percakapan entah apa
karena jaraknya lumayan jauh . Cakka terlihat sedikit pucat dan si perempuan
itu menyadarinya , kemudian dia mengusap sebelah pipi Cakka , dari gerakan
bibir nya dia seperti berkata ‘are you ok ?’ , dan Cakka
menjawabnya dengan senyuman dan meletakan tangannya diatas tangan
perempuan itu yang sedang mengusap
pipinya . Sungguh pemandangan yang mampu membuat lutut Oik lemas , tapi untung
dibelakangnya dayat menopang tubuh Oik .
“ ik ? “ Tanya Dayat untuk
memastikan bahwa Oik baik-baik saja
Oik hanya mengacungkan jempolnya dan
tersenyum meskipun senyum pahit ,
meskipun sebenarnya dia dalam keadaan jauh dari kata ‘baik-baik saja’ .
Cakka dan teman-temannya sudah keluar dari terminal dan
hendak mencari kendaraan untuk membawanya pulang . 2 lelaki dan perempuan
berambut sebahu itu sudah menaiki Taxi
. Sekarang tinggal Cakka dan perempuan disampingya . Dayat sudah berlari
keparkiran untuk mengambil Rush nya dan mengendarainya sampai kedepan terminal
dan memarkirkannya tak jauh dari tempat Cakka dan perempuan disampingnya
berdiri . Ketika melihat mobil Dayat berhenti , Oik langsung mengendap-ngendap
menuju pintu depan mobil Dayat .
Oik memutuskan untuk menguntit Cakka yang sudah menaiki Taxi yang di Stop nya bersama si perempuan tadi . Taksinya menuju arah Depok ,
dan berhenti tepat didepan pagar sebuah apartemen . ‘Apartemen’ ? perasaan Oik
saat itu sudah campur aduk antara sedih , kecewa , dan marah . Semua tingkah
laku Cakka seminggu belakangan ini , ditambah BBM dari contact bernama ‘KAY’ , terlebih kejadian yang barusan dia saksikan
dengan mata kepalanya sendiri sudah lebih dari cukup untuk meyakinkan hati Oik
, bahwa Cakka ....memang ... selingkuh . Tak terasa buliran bening jatuh dari
kedua mata Oik , dan dengan segera dihapusnya . Dayat yang melihatnya jadi
tidak tega .
“Ik ? kalau kamu gak yakin , mending
kita pulang ya ? “
Oik hanya menggeleng , dan kembali
menghapus buliran bening itu yang jatuh diatas pipinya .
“Lebih cepat lebih baik , meskipun
mungkin nanti hasilnya adalah perpisahan gue sama Cakka ..... meskipun
menyakitkan , gue coba buat ikhlas . Ya mungkin gue juga nanti bakal
ngamuk-ngamuk “ Tawa Oik ditengah tangisnya .
Dayat hanya meremas bahu Oik sebagai
tanda dukungan dia untuk Oik .
Melihat Cakka dan perempuan tadi keluar dari Taxi dan menuju gedung apartemen
berwarna Coklat muda dan Cream itu , Oik dan Dayat pun turun dari mobilnya dan
mengikuti Cakka dengan jarak yang cukup aman supaya tidak tertangkap basah .
Mereka menuju ke lift
, lift nya terdiri dari dua pintu .
mereka memasuki pintu lift sebelah
kiri , sebelum memasuki lift yang
sebelah kanan , Oik menunggu lift
yang dimasuki Cakka berhenti dilantai berapa . Ternyata mereka berhenti di
lantai 7 . Dengan segerat Oik dan Dayat memasuki lift sebelah kanan dan menekan tombol 7 juga . Ketika pintu lift Oik terbuka , dia melihat Cakka dan
perempuan disampingnya berbelok kelorong sebelah kiri dan mereka berdua
memasuki kamar nomor 78 .
Pikiran Oik tambah kacau . Tunangannya , masuk kedalam
apartemen perempuan , malam hari , hanya berdua dan apa yang akan terjadi ?
Dengan langkah gontai dan pikiran kacau oik hampir mengetuk pintu kamar si
perempuan itu , dan Dayat berhasil mencegah Oik melakukannya .
Oik memandang Dayat sinis dengan
mata merah karena sepanjang jalan tadi dia menangis .
“Percaya sama gue Ik , kalau dia
bener-bener sayang dan cinta sama lo . Dia gak akan berbuat hal bodoh . “
“Tapi Day .... “
“Mending lo coba telepon Cakka ,
tanya dia dimana . Kalau misalnya dia gak jujur , terserah lo mau gimana . “
Oik hanya mengangguk setuju , dan
Dayat melepaskan genggaman tangannya pada Oik untuk membiarkan gadis itu
menelpon .
Oik menggeleng , memberi isyarat
pada Dayat bahwa panggilannya tidak dijawab .
“Coba lagi . “ Titah Dayat
Dan tersambung
“Hallo ? “
“Sayang ? kamu udah sampe Depok
belum ? “
“Oh udah kok , maaf ya gak sempet
kabarin kamu . “
“Iya gak apa-apa . kamu dimana
sekarang ? “
“Aku ... di ... di taman belakang
nih lagi.....”
Dengan cepat Oik menahan
panggilannya dan mengetuk pintu yang ada didepannya . Perempuan yang sedari
tadi bersama tunangannya adalah yang membukakan pintu dan terlihat terkejut
dengan kedatangan Oik . Kenapa harus terkejut ? bukannya mereka tidak saling
mengenal ? oooh atau dia tahu bahwa Oik ini adalah tunangannya Cakka dan mereka
menjalin hubungan dan pura-pura tidak tahu bahwa Cakka sudah bertunangan ?
Setelah melihat Cakka berdiri
dibelakang wanita dihadapannya ini dan membelakangi mereka , Oik kembali
mengambil panggilannya .
“Sejak kapan taman belakang ada
dilantai 7 K ? “ Tanya Oik dan memandang lurus-lurus ke arah Cakka yang sedang
membelakanginya .
“Hah ? “ Jawab Cakka bingung dan
langsung berbalik “O ik ?!”
Cakka terlihat kaget setengah mati
melihat Oik berdiri dengan wajah kusut dan mata merah sembab , wajah Cakka
bertambah pucat saking kagetnya . Cakka langsung menjatuhkan BB nya dan dengan
setengah berlari menghampiri Oik .
“Kamu kenapa sayang ? “ Tanya Cakka
panik mengapit pipi Oik dengan kedua tangannya . Oik bergeming , hanya buliran
bening yang menjawabnya .
Pandangan Cakka beralih pada Dayat
yang sedari tadi berada dibelakang Oik .
“HEH ! LO APAIN CEWEK GU..”
‘Plak ! ‘ Tamparan oik yang keras
berhasil membuat Cakka bergeming dan hanya menatap Oik lekat-lekat dengan mata
sayu nya . Oik melihat sinar kepanikan disorot mata Cakka sekarang . Dia sedang
mencoba menutupi kebenaran yang berada diujung tanduk .
Sementara Oik meredam tangisannya
yang sudah pecah . Dayat menarik Oik kebelakang punggungnya dan dia berhadapan
langsung dengan Cakka yang bergeming dengan wajah pucat dan wajah penuh
penyesalan .
“elo yang ngapain man ! “ tuduh
Dayat tajam , dia sudah mencengkram sebelah kerah kemeja Cakka dan melayangkan
satu pulukan kewajahnya , tapi Cakka tetap bergeming dengan pandangan mata yang
kosong .
Oik yang berdiri dibelakang Dayat kini terjatuh duduk dengan suara
tangis yang semakin menyayat hati siapapun yang mendengarnya .
Perempuan yang sedari tadi hanya
menonton kejadian didepannya dengan wajah was-was akhirnya merelai amarah Dayat
, melepaskan cengkraman Dayat pada Cakka . Perempuan itu merangkul Cakka dan
hendak masuk kembali kedalam apartemen , tapi Cakka langsung melepas kasar
tangan perempuan itu dari pundaknya dan terduduk didepan Oik memeluknya .
Oik terus-terusan berontak ,
berkali-kali memukul dada bidang Cakka . Tapi Cakka tetap bertahan memeluk Oik
dan ikut menangis bersama Oik .
“Lepas ! “
“Please
ik , jangan nangis ik . aku gak tahan “ Ucap Cakka disela tangisnya
“Lepas !”
Cakka hanya menggeleng frustasi dan
semakin mempererat pelukannya .
“lepasin gue berengsek !” Marah Oik
Cakka melepaskan pelukannya dan
beralih mencengkram kedua bahu Oik , mencoba mengontrol tangisnya . Karena
sejak pertama dia melihat Oik berdiri didepan pintu dengan mata merah dan
sembab , hatinya seolah terkoyak sampai dia tidak bisa berfikir apapun . Dan
malah menuduh Dayat atas kesalahannya sendiri .
Karena tak tahan mendengar
tangisan Oik yang semakin mengoyak hatinya dia pun ikut menangis .
“Iya ! kamu bener , aku emang
berengsek . kamu boleh ngeluarin kata-kata kotor buat aku ik , aku emang pantes
dapet itu dari kamu . Kamu boleh pukul aku sampe puas ik , aku pantes
diperlakukan kaya gitu sama kamu . “ Marah Cakka pada dirinya sendiri
“Tapi aku nyesel Ik ! aku gak mau
ngeliat kamu kaya gini ik , aku gak kuat . aku sakit liat kamu kaya gini . “
Suara Cakka melembut , dan Oik sudah mulai tenang .
“Please
ik , jangan nangis . “ Tambahnya , dan mengusap kedua pipi Oik yang sudah
sangat basah oleh buliran bening tadi .
“Jangan nangis ya ... “ ucapnya lagi
, kali ini dia membereskan tatanan rambut Oik yang sudah seperti sarang burung
.
Oik hanya memandang Cakka tanpa
ekspresi , dia juga melihat sorot mata Cakka nya yang dulu . Yang hangat ,
lembut dan mempesona . Tidak seperti tadi , sorot matanya yang kalut dan kosong
.
“ Tinggal tambah blush on , kamu udah bisa jadi badut . “ Canda Cakka mencubit idung Oik
yang memerah karena tangis nya .
Seketika Oik tersenyum dan memukul dada
Cakka berkali-kali , tapi kemudian Cakka memeluknya erat dan hangat .
“Ekhm .. “ suara deheman Dayat menyadarkan Cakka dan Oik dari kemesraannya .
“Oh iya . kenalin , itu Kay , sepupu
aku dari Yogyakarta . “ Cakka menunjuk Kay yang sedari tadi tersenyum
menyaksikan adegan didepannya dengan kepalanya .
“Hai ... “ Kay tersenyum melambaikan
tangannya pada Oik yang tengah membulatkan matanya , begitu juga Dayat yang
sangat terkejut sampai hampir terjatuh seandainya tidak bersandar pada dinding
lorong apartemen itu .
“Se..sepupu ? “ Tanya Oik kikuk
Cakka hanya mengangguk bingung .
“loh ? emang kamu kira siapa ? “
Oik tambah lemas , dan tak lama
kemudian menangis lagi . menangis karena kebodohan , ketidak telitiannya
sendiri , dan juga acara kucing-kucingan yang ternyata sia-sia , Oik merasa
malu . Sangat malu .
Jadi , Kay itu sepupu Cakka dari Yogyakarta , dia pindah ke
Depok 6 bulan yang lalu , satu Universitas dan satu fakultas dengan Cakka .
Masalah BBM itu , Cakka sedang menyiapakan kejutan besar untuk Oik dan Kay
membantu Cakka untuk mempersiapkannya . Kejadian yang dilihat Acha memang benar
, tapi pose yang katanya seperti orang pacaran dan terkesan intim itu , Cakka dan Kay yang sedari kecil sudah
dekat memang hal seperti itu tidak asing untung mereka , Cakka sudah menganggap
Kay seperti adiknya sendiri meskipun usianya hanya terpaut beberapa bulan .
Kenapa Cakka jarang mengabari Oik ? itu sala satu ide gila Kay supaya kejutan
yang dipersiapkan untuk Oik lebih bermakna meskipun sepertinya tidak sampai
harus begitu . Dan kenapa Cakka berbohong ? Karena kalo sampai mengatakan yang
sebenarnya , Oik pasti akan tanya siapa itu Kay ? ngapain di apartemen berdua
doang ? dan sebagainya-dan sebagainya . Dan Cakka menyangka kalau Oik menangis
sebigini memilukannya gara-gara dia berbohong , mengatakan sedang ditaman
belakang tahu nya sedang berada diapartemen sepupunya sendiri . Karena Oik
paling sensitif dengan kebohongn sekecil apapun itu .
Well , Kejutan besar untuk Oik adalah .... Cakka
merencanakan acara Candle Light Dinner
diatap gedung apartemen Kay yang berlantai 20 untuk melamar Oik dimalam
Valintine besok . Yah siapa sangka sebelum kejutan yang sebenarnya terlaksana ,
Oik sudah lebih dulu mendapatkan kejutan dari kedekatan hubungan Kay dan Cakka
. Kejutan diatas Kejutan .
END
Special Thanks
Cakka Nuraga *as always
Oik Ramadlani *as always
Foto yang beredar heboh dikomunitas CL --V
Readers
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komen apa yang ingin kamu komen yaa ! apapun !